Bejan

Bejan adalah sebuah kata dari bahasa Jawa, yang mempunyai kata dasar 'bejo' yang berarti 'beruntung', kemudian mendapat tambahan '-an' sehingga berbunyi 'Bejan' yang berarti keberuntungan atau jika dalam bahasa Inggris adalah 'luck'.

Kata tetangga saya, kalo bejan adalah bawaan lahir, karena ada tetangga saya yang lain, yang sering mendapat keberuntungan sepanjang hidupnya. Contohnya, dapat pekerjaan yang bagus, padahal nggak pinter-pinter amat, dapet istri cantik/suami ganteng, padahal muka pas-pasan, atau banyak hal lain. Ketika mendengar itu, saya cuma manggut-manggut...antara setuju dan tidak setuju...masa iya sih, bejan itu bawaan lahir?

Akhirnya sesampai di rumah, sambil sante sore-sore, saya berpikir sendirian..memikirkan si bejo...eh bejan maksud saya. Dalam perbincangan itu, menurut saya...kata-kata 'dapat pekerjaan bagus, padahal nggak pinter-pinter amat' adalah kalimat menyepelekan kemampuan seseorang. Semua orang terlahir dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tidak ada orang yang hebat dalam segala-galanya, tapi tidak ada juga orang yang tidak-hebat dalam segala-galanya... Tiap orang punya kemampuan yang bisa diasah dan menjadi andalan dalam berkarya..

Trus, masih pikir saya...
'dapet istri cantik/suami ganteng, padahal muka pas-pasan' juga gak jauh beda. Memang cari pasangan itu hanya karena muka ganteng-wajah cantik saja po? Tentunya tidak..saya jadi teringat saat masih gadis, mo milih suami..kriteria idaman yah...cakep, pinter, lucu, supel, kerja mapan, setia, sabar, penyayang...wah, pokoknya yang serba indah-lah... Tapi ternyata bukan masalah itu, tapi lebih pada komitmen belajar menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing, saling melengkapi... Ya nggak, saya berpikir, bisa saja kita dapat pasangan yang lebih dari yang sekarang, tapi apa ya bisa dia menerima kekurangan kita, seperti pasangan yang sekarang... kalo menerima kelebihan mah...gampang...hehehe...

Eh, baru berpikir tentang pasangan, suami saya pulang...
Trus kita ngobrol masih tentang bejan... saya cerita tentang kata tetangga saya tentang bejan, dan pikiran saya tentang bejan. Trus suami saya bilang, contoh yang dua tadi (dapat pekerjaan yang bagus, padahal nggak pinter-pinter amat & dapet istri cantik/suami ganteng, padahal muka pas-pasan) itu gak tepat untuk jadi contoh bejan. Karena biarpun gak pinter-pinter amat, tapi kalo mau belajar, mengejar ketertinggalan, itu berarti ada usaha dari dalam...makanya dapet kerjaan bagus. Juga, biarpun muka pas-pasan, tapi dapet istri cantik/suami ganteng, berarti dia punya kelebihan yang lain, tidak modal tampang aja...mungkin sholeh/ah, bisa memberi ketenangan lahir-batin...dsb.

Lha...trus, bejan itu kayak apa?
Ternyata suami saya masih punya pendapat lain tentang bejan. Katanya bejan itu kalo berhubungan dengan 'kemungkinan'... misalnya undian, arisan, doorprize, baru itu bejan.

Maksudnya?
Suami saya memberi contoh.
A : "Inget gak? pas aku ada pertemuan ama temen2 yang sesama bakul komputer?"
B : "Inget..."
A : "Hadiah doorprize acara itu banyak banget, dari home theater, TV flat, sampe cuma flashdisk atau lampu senter. Jumlah hadiahnya ada 25 item...yang datang cuma 30 orang. Artinya kemungkinan dapet doorprize itu kan besar to?"
B : "Berarti yang gak dapet cuma 5 orang yah mas..."
A : "Iya, cuma 5 orang...tapi itu termasuk aku, gak dapet...senter aja gak dapet..hehehe"
B : "wah...iya-ya...kok bisa sih mas?"
A : "Ya itu namanya bejan..."
B : "Oooo...."