Lost Love #2

Jogja,7 tahun kemudian.


Laki laki : "Sayang, Andri pengen ambil kelas bahasa Inggris, kayaknya program 2 tahun yang pernah kamu ambil itu bagus ya.."
Perempuan : "Maksud mas di kampus Dharma Bhakti?"
Laki-laki : "Iya, Andri kan mo lanjut ke S2, trus dia pengen ambil kelas bahasa Inggris. Katanya butuh referensi dari kakak ipar tercinta.."
Perempuan : "Heheh, bisa aja si Andri... Iya sih, emang di sana bagus."
Laki-laki : "Kita mampir ke sana yuk, say...nyari info, sapa tau ada pendaftaran."
Perempuan : "Boleh..."

--------------------------------

Nyampe juga akhirnya di kampus yang sudah lama sekali aku tinggalkan. Iya, kampus tempat aku pernah ambil program bahasa inggris beberapa tahun silam. Aku dan laki-laki yang 4 tahun terakhir ini menjadi pendamping hidupku, masuk dan mencari tempat di mana kami bisa mendapat informasi. Karena baru saja pulang kerja, biarlah suamiku yang nyari informasi. Aku jalan-jalan aja, menikmati hijaunya taman di kampus Dharma Bakti.

Eh, ada kelas yang lagi bubar, ngintip dikit ah...kelas apa ya itu?
Ternyata, kelas listening. Kelas yang dulu juga pernah aku ambil. Damn! aku langsung inget peristiwa 8 tahun silam, ketika aku masuk kelas ini untuk pertama kalinya dan terlambat. Duduk di sebelah mas-mas, yang akhirnya jadi temen dekatku. Iya, siapa lagi kalo bukan Teddy. Cowok blasteran Batak-Manado itu pernah jadi bagian hidup aku..

Sebenarnya aku tidak pernah melupakannya. Dia tetap saja datang dan pergi dalam ingatanku..

Ironisnya, sampai detik ini pula, aku tidak pernah tau apa yang terjadi di antara kami berdua, tidak ada kata-kata yang memperjelas...hanya dalam hati saja. Aku juga tidak pernah tau apa alasan yang membuat dia pergi dari kehidupanku. Seandainya saja, ketika itu aku tidak mengirim SMS ke dia, aku pasti terlambat menyadari kalo dia telah pergi dari kehidupanku. Tapi, setidak-tidaknya aku tahu kalo dia pergi, walaupun entah ke mana.

--------------------------------

"Aline, mau makan siang keluar nggak?" tanya Ella teman sekantorku bertanya.
"Uhm, kayaknya nggak deh, El... AKu di makan di sini aja, ntar pesen kantin bawah, biar dianter ke sini."

Aku sendirian di dalam ruang kerja, di depan komputer aku mengecek email, dan sekadar browsing internet, membaca berita online. Tiba-tiba aku teringat peristiwa kemaren sore, hm, siapa tau bisa nyari Teddy di internet yah... Aku buka account facebook-ku, aku ketik nama : Teddy Ginting. Nggak ada, adanya Rudi Ginting, bukan, bukan itu...

AKu coba ketik nama itu lagi di google, hasilnya sebuah deretan judul-judul thesis mahasiswa UGM dan nama Teddy ada di salah satu baris,berdampingan dengan sebuah judul thesis. Mungkin itu thesis dia, dia memang ambil S2 kan? Tapi deretan nama itu tidak membantu sama sekali.

Huff, mungkin via friendster aja kali ya.. aku punya account itu, tapi jarang sekali kutengok setelah punya account facebook. Aku ketik sekali lagi nama : Teddy Ginting. Dan aku menemukan, tapi... tidak ada foto, tidak ada keterangan apapun, kecuali lokasi di Papua...hm, Teddy memang pernah cerita kalo dia besar di Papua. Tapi ini bukan? Hm, Teddy yang ini gak pernah buka-buka friendster rupanya. Temannya juga cuma satu, namanya Max Lamusu. Aku klik nama itu, dan muncul profil lengkapnya. Munkgin dia bisa bantu aku, tapi...ah, kayaknya gak deh. Bisa-bisa aku disangka orang iseng pula...

Tapi, ya sudahlah.. aku klik, dan aku mulai menulis sebuah pesan singkat untuk Max.
"Halo, boleh ya aku tanya. Teddy temen kamu itu, Teddy Ginting bukan? Kalo iya, please aku dikasih kabar ya....makasih..." aku klik submit, dan pesan itu sudah masuk ke halaman profil Max.

Hm, rasanya apa yang baru saja aku lakukan seperti halnya orang putus asa, nanya kok ke orang gak dikenal. Hehehe, ya sudahlah, aku pergi makan siang aja...

---------------------------------

Jakarta : "Halo, pakabar bro?"
Timika : "Baik, tumben kamu nelpon? Ada apa?"
Jakarta : "Hm, gimana ngomongnya yah?"
Timika : "Kenapa sih? ada yang penting?"
Jakarta : "Jadi gini, kamu pernah bikin account di Friendster kan?"
Timika : "Iya sih, tapi udah lama banget gak ku buka...males aja. Emang napa?"
Jakarta : "Nggak, gapapa...aku juga udah lama gak buka, tapi kemaren iseng aja aku buka.
Timika : "Trus..."
Jakarta : "Uhm, ada message, ada cewek, dari Jogja, pake jilbab, nyariin kamu..."
Timika : "Ha?"
Jakarta : "Yah, gue yang nanya...cewek ini siapa?"
Timika : "Ntar dulu, cewek dari Jogja, pake jilbab nyariin aku? Siapa namanya?"
Jakarta : "Aline.."
Timika : "Hah, Aline? Kok bisa ke kamu?"
Jakarta : "Iya, meneketehe... Jadi gimana? bener itu temen kamu...kalo iya aku mau kasih kabar ke dia..."
Timika : "Iya, bisa jadi temen aku, tapi dia bilang apa?"
Jakarta : "Dia nanya, apa bener Teddy yang jadi temen aku di Friendster itu Teddy Ginting ato bukan? Kalo iya, dia minta aku kirim kabar. Gitu...jadi gimana?"
Timika : "Ya, iya deh...tapi jangan macem-macem ya.."
Jakarta : "Sebenernya ada apa sih? Sebenernya dia siapa? Siapa lo?"
Timika : "Haduh Max, she's someone from the past. Dia pernah jadi orang yang sangat istimewa buat aku. Aku pernah sangat mencintai dia.Ya Tuhan...?"
Jakarta : "Oo, gitu...Pantesan kamu jadi hepi banget..hehehe.
Timika : "Iya, aku juga nggak ngira kalo dia nyariin aku."
Jakarta : "Jadi gini, Tedd. AKu punya account di facebook, dan aku udah search nama itu. Ada namanya, dan kalo liat fotonya, orangnya sama dengan yang di friendster. Namanya Aline Larasati kan?"
Timika : "Iya, trus aku gimana?"
Jakarta : "Kamu bikin aja account di Facebook. Ntar lo cari, kamu bisa liat, bener Aline yang itu bukan.."
Timika : "Oke..."

-------------------------------------

Hm, kenapa juga aku belum bisa tidur yah?
Padahal udah jam sepuluh malam, mending online aja kali... Haha, di kantor mana mungkin buka facebook lama-lama. Seperti yang dibilang mas Agung temen kantor, "don't try this at office"...hehhe...
Hm, ada angka 2 di sebelah kata inbox, siapa ya? Hah, Teddy? Max?
Pesan pertama dari Max, dia cuma bilang "hai, aku temannya Teddy"
Pesan kedua dari Teddy, dia bilang "Akhirnya kumenemukanmu.."

-------------------------------------

Jakarta : "Hai, Aline yah?"
Jogja : "Uhm, iya...siapa ya?
Jakarta : "Aku temennya Teddy, aku Max."
Jogja : "Hah, Teddy?"
Jakarta : "Iya, kamu pernah nitip pesen ke aku kan? nyari seseorang bernama Teddy Ginting..."
Jogja : "Ya ampun... aku hampir lupa kalo pernah nitip pesan ke kamu..."
Jakarta : "Dan Teddy yang kamu cari itu emang temen aku."
Jogja : "jadi beneran ini?"
Jakarta : "Iyalah...boleh nanya?"
Jogja : "Nanya apa?"
Jakarta : "Kalian pernah deket banget yah?"
Jogja : "Emangnya kenapa?"
Jakarta : "Teddy seneng banget kamu nyariin dia..."
Jogja : "........."
Jakarta : "Boleh tau kenapa?"
Jogja : "Teddy juga pasti udah bilang...kita beda..."
Jakarta : "Dia soulmate aku Al...dia udah cerita banyak tentang kamu. Kita kan pernah dikenalin waktu di Jogja."
Jogja : ".........."
Jakarta : "Al, seandainya dia masih mengharapkanmu, gimana?"
Jogja : "Nggak lah, lagian dia juga tau dulu gimana..., ehm, Teddy udah nikah belum sih?"
Jakarta : "Cie...penasaran ni ye..."
Jogja : "Hehe, cuma pengen tahu aja..., udah ya?"
Jakarta : "Menurut kamu?"
Jogja : "Tinggal jawab aja susah...., kayaknya belum ya?"
Jakarta : "Penasaran yaaa...."
Jogja : "Ya udah...."
Jakarta : "Sebenernya.....dia........"
Jogja : "Apa...."
Jakarta : "DIa udah nikah Al, anaknya satu..."
Jogja : "Oo...iya sih, di facebook juga bilangnya married."
Jakarta : "Hehe, mendingan kamu ngobrol ma dia aja, kamu sering online kan?"
Jogja : "Iya..thanks ya udah sampaikan pesanku ke Teddy..."
Jakarta : "he'em, udah bisa bantu kalian berdua ketemu udah bikin aku seneng kok..."

------------------------------------

Jogja : "Teddy...."
Timika : "Hai Al...."
Jogja : "Pa kabar kamu Ted..."
Timika : "Baik...kamu?"
Jogja : "Baik juga...Ted kamu ke mana aja..."
Timika : "Hm...ceritanya panjang Al...."
Jogja : "..........."
Timika : "Aku kaget, bener kamu nyariin aku?"
Jogja : "Iya, kata Max kamu seneng banget aku nyariin kamu...."
Timika : "Max bilang begitu? sialan tu orang....trus dia bilang apa lagi...."
Jogja : "Gapapa lagi Ted, aku seneng kok dengernya... "
Timika : "Makasih..., Max ngomong apa lagi?"
Jogja : "Hehe, Max nanya, kita pernah deket bgt ya?...trus aku bilang iya...."
Timika : "Ha....dasar tu orang....huff....Al, Hows life? Kamu bahagia?"
Jogja : "Alhamdulillah, bahagia.....kamu?"
Timika : "Sama, aku seneng denger kamu bahagia Al....ehm....Al, aku boleh ngomong sesuatu?"
Jogja : "iya, masak gak boleh sih?"
Timika : "Hehehe....aku cuma bilang, kalo saat itu aku emang bener sayang sama kamu, cinta sama kamu."
Jogja : "Oya?"
Timika : "kamu tau Al, aku hampir mengorbankan banyak hal untuk kamu....karena aku tau kamu gak mungkin melepaskan keyakinanku. Aku hampir saja mau ngikut kamu....demuanya demi kamu Al..."
Jogja : "Segitunya?"
Timika : "Iya, dan sebenernya pernah ngomomg ke kamu, tapi pake nada becanda, tapi serius sebenernya...."
Jogja : "Kapan...?"
Timika : "Waktu boncengin kamu...naik motor...."
Jogja : "Oya? That's so sweet..."
Timika : "Kalau seandainya aku ngomong waktu itu, kamu mau jawab apa?"
Jogja : "AKu?...ehm...soal perasaan kamu pasti tau Ted...cuma waktu itu aku cuma merasa gak mungkin aja..."
Timika : "Gak mungkin karena aku seorang Kristen dan suka ama cewek berjilbab?"
Jogja : "Iya, aku pikir mungkin aku ....I thought I was just another girl...."
Timika : "Aline....aku aja juga gak ngerti kenapa aku bisa suka ama kamu....saat itu aku pikir aku bertepuk sebelah tangan.
Jogja : "Nggak, kamu nggak bertepuk sebelah tangan....cuma di antara kita ada sebuah tembok besar yang tidak mungkin kita lewati..."
Timika : "huff....seandainya saja aku ngomong waktu itu ya...tapi aku bener2 lega udah bisa ngomong ke kamu Al..."
Jogja : "Iya, aku juga lega udah tau semua...sekarang, aku justru bersyukur, kamu nggak bilang sayang ke aku waktu itu...seandainya kamu bilang...kita berdua bisa liat penghalang yang besar buat kita...."
Timika : "Sekadar pacaran juga ga mau? hehe"
Jogja : "Ted, justru karena aku tau sekarang, aku bisa melihat...apa yang terjadi pada kita di masa lalu itu indah....indah sekali...."
Timika : "Maksudmu Al?"
Jogja : "Saat itu, perasaan yang tak terkatakan itu memang menyakitkan Ted...tapi beda sekali sekarang... sesuatu itu indah pada waktunya...."
Timika : "huff......bener....tapi, bener kamu bahagia sekarang..."
Jogja : "Iya, aku bahagia, aku sangat bahagia... aku berada di tangan yang tepat...heheh"
Timika : "Hehe, iyalah....kamu harus bahagia Al..."
Jogja : "Iya, kamu juga kan?"
Timika : "Iya, sama....hidupku udah lengkap Al...."
Jogja : "Syukurlah....hm....kamu nelpon aku dah lama banget lho Ted...."
Timika : "Gapapa....gak setiap hari lagi Al...bisa ngobrol ama kamu...."
Jogja : "hhehehe....makasih udah nelpon aku..."
Timika : "Iya, salam buat suami kamu ya...."
Jogja : "he'em...salam juga buat istri kamu..."
Timika : "Bye Aline..."
Jogja : "Bye Teddy..."

------------------------------------------------------------

Terima kasih Tuhan...
Engkau masih memberi kesempatan buat aku menyampaikan semuanya ke Aline....
Kesempatan yang aku kira sudah lewat dan tidak mungkin lagi terjadi.
Al, walaupun semua sudah masa lalu...tapi, saat itu tetap jadi the sweetest moments of my life....

-----------------------------------------------------------

Pembicaraan di telpon baru saja berakhir.
Aline menghela nafas panjang...
Seulas senyum manis menghiasi wajah Aline.
Sebuah senyum, yang sama persis dengan senyum delapan tahun silam.
Sebuah senyum buat Teddy, untuk pertama kali dan untuk selamanya...

------------------------------------------------

*selesai