Teruntuk Ibunda

hidupku tidak bisa jauh darinya
tapi keadaan yang memisahkan
tapi bukan karena kesedihan
tapi tahap hidupku telah sampai pada titik itu

ya, pernikahan
membuatku harus tinggal terpisah darinya

dulu, aku selalu bersandar kepadanya
ketika di luar rumah aku tampak tegar
menjalani proses kehidupan ku
dari kanak hingga aku tumbuh dewasa

padahal ketegaranku tidak berarti tanpa sandaran itu

kini sandaran itu sudah tak sekuat dulu
rasanya sandaran itu sudah tidak mampu lagi
menahan berat beban, terutama dariku

terkadang aku rindu kekuatan itu
karena ternyata ketegaranku saat ini pun masih semu
sungguh, kerinduan itu semakin jelas
saat aku begitu rapuh

ibu, walaupun engkau tak sekuat dulu
aku yakin, hatimu masih kukuh menahan badai
cinta sucimu pun masih seputih kapas

*postingan telat, khusus untuk hari ibu dan sekaligus ucapan selamat ulang tahun ke-62 untuk ibunda tercinta*